Senin, 16 Juni 2008

For u y4ng m4ni5..

Kulukiskan indah wajahmu dihamparan awan..

Biar ta’ jemu ku pandangi selalu...

Kubiarkan semua cintamu membius jiwaku..

Yang memaksaku semakin merindukan dirimu…

Meski langit memikatku dengan sejuta senyum, aku takkan tergoyahkan..

Meski bumi harus terguncang badai.. Tapi cinta takkan mungkin hilang…

Aku akan selalu menyayangimu..

“Bagai bulan yang akan selalu mencintai malam”

M

alam itu saat pertama aku mengenalnya dan Saat pertamaku tatap bibirnya yang merah merekah bagai mahkota mawar; jiwa ini sejenak mulai membeku terkagum akan keindahannya. Belai lembut hembusan angin malam perlahan mengajakku terbang mengitari setiap lekuk wajahnya yang terlihat begitu anggun dan bersinar bagai cahaya bulan purnama. Perlahan aku mulai menyadari ada sebuah keindahan yang tersembunyi dibalik paras itu, sesuatu yang menciptakan keajaiban dihati. Tiap kata-kata yang jatuh dari bibirnya bagai tetes doa yang dialunkan seorang ibu untuk anaknya, sungguh sebuah harmoni yang sejuk, mengalun menyamarkan pilu kepedihan. Perlahan Aku mulai mengenalnya, mengenal nafasnya, mengenal untaian tawanya bahkan aku mengenal jiwanya yang penuh dengan kehangatan cinta?? Tuhan inikah surga yang kau ciptakan dalam jiwanya. Ingin Rasanya aku melupakan hasrat tuk sejenak pergi, sungguh ingin ku sempurnkan hidupku disampingnya.

Dialah wanita yang menyanyikan lirik-lirik terindah dan mengajarkanku sebuah keindahan-keindahan yang nyata. Yang menuntunku, memandu dan merangkul jiwaku yang selama ini terus melayang disatu sudut kegelapan dan menunjukkanku jalan terang. Oh tuhan, Betapaku tlah lama tinggalkan binar dihatiku?? Bagai satu ikatan suci yang teragungkan. Sepanjang hidupku aku tak pernah merasakan sebuah keindahan yang nyata… yaitu saat dia ada disampingku; Cuma dia????

Disaat malam saat aku duduk2 sambil memandang indahnya bulan purnama?? Aku sempat teringat, “Orang pernah bilang saat kamu merasakan sebuah ketinggian cinta, pandanglah bulan itu dia akan menampakkan kesempurnaan sejatinya”. Sungguh benar adanya bulan itu sangat indah hingga cahayanya mampu mengajak jiwa kita menari, Tapi betapapun indahnya bulan namun aku tak mau sejenakpun melupakan wajah itu; wajah yang terpancar terang disudut kegelapan malam?? Apalagi saat aku lihat; wajahnya bertambah anggun saat sebagian cahaya bulan menerpa garis-garis pipinya yang halus. Aku terus memandangin wajah itu, Sungguh elok dia tercipta. Wajah anggun yang dibalut dengan kesucian jiwa. Dimana dia memiliki jiwa yang agung////

Aku mampu terbang diatas langit tertinggi..

Aku mampu menyelami palung terdalam didunia…

Namun apa artinya semua itu, kalo kamu gak ada disampingku..

Tanpa kamu aku bukan apa..

Aku akan selalu mencintaimu, seperti air laut yang selalu mencintai pantai, seperti bulan yang selalu mencintai malam, namun meskipun bulan tak mau bersinar lagi aku akan terus menempatkan jiwamu dalam jiwaku”. Sungguh aku kini menyadari sesuatu yang lebih tinggi dari surga.

Hingga saat aku menulis semua ini, wajahnya yang anggun bagai sinar rembulan semakin meresap jauh.. dan jauh menerobos kedalam palung jiwaku, membayangiku setiap aku merasa sendiri dan setiap aku mengenal wanita lain aku terus teringat akan kesucian jiwanya?? Sungguh bodohnya aku…

Bidadariku… meski kau tak lagi disampingku, namun tak akan henti aku menyayangimu seperti janji ku.

“Bagai bulan yang akan selalu mencintai malam”

Ketika aku tenggelam dalam kesunyian ini, Ku coba mendamaikan hatiku..!!!

Sepatutnya aku mampu melaluinya..

Menerobos dinding gelap ini, Menuju cahaya…!!!